"... tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" ( Yosua 24:15b ) |
![]() |
![]() Apakah itu komitmen?Sebuah artiket mengatakan, bahwa komitmen adalah sesuatu keputusan yang diambil oleh seseorang/kelompok, yang membuat seseorang/kelompo9k itu membulatkan hati dan tekad demi mencapai sesuatu dan berani memikul resiko dan konsekuensi dari keputusan tersebut, tanpa mengeluh dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses. Sebuah komitmen mengandung:
Segarkan komitmen kita kepada Tuhan, terhadap pasangan hidup kita, terhadap anak-anak dan keluarga kita, pekerjaan kita, pelayanan kita, dan gereja kita. Segarkan komitmen kita dalam patuh dan taat kepada Tuhan, putuskan untuk mengikuti Tuhan, bagaimanapun caranya Ia memimpin dan berapapun harga yang harus kita bayarkan. Kasih kita kepada Tuhan haruslah ditunjukkan melalui komitmen kita untuk berjalan di jalan-Nya, hidup sesuai dengan perintah-perintah-Nya. Komitmen ini akan mempengaruhi setiap pilihan kita, meski dunia akan menawarkan banyak pilihan, Tuhan tetaplah pilihan utama dan satu-satunya bagi kita. Hamba-Nya SI |
Tuesday, May 31, 2011
KOMITMEN
Tuesday, May 24, 2011
SEBUAH PENGORBANAN by JP |
![]() |
Firman-Nya, "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang Kukatakan kepadamu." ( Kejadian 22:2 ) |
![]() |
![]() Bacaan: Kejadian 22:1-19Berkorban rasanya merupakan hal yang paling sulit dilakukan, terkadang berkorban bukan hanya harta, tapi juga perasaan. Harta bisa dicari tapi masalah perasaan mudah luka dan terkadang membekas sampai selamanya. Apakah saat ini anda merasa harus memilih salah satu di antara dua, sehingga salah satu harus ada yang dikorbankan? Dan kenapa seringkali hal yang harus kita korbankan itu adalah hal yang paling penting dalam hidup kita? Jawabannya adalah karena kalau kita berkorban hal yang tidak penting, bisa dikatakan itu bukan berkorban namanya, itu hal yang biasa saja. Saya pernah membaca cerita sebuah kisah nyata mengenai seorang wanita yang sedang hamil. Ia adalah salah seorang aktivis yang menentang adanya aborsi. Ternyata ia sendiri dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan dirinya mengaborsi kandungannya, sebab bayinya didiagnosa memiliki ketahanan tubuh yang rapuh, jika anak itu dilahirkan, umurnya hanya dua hari saja. Dan bukan hanya itu saja, ada resiko yang akan mengakibatkan kematian si ibu kalau dia melahirkan anak tersebut. Dokter menyarankan ia untuk menggugurkan kandungannya. Ia merasa terjepint di antara keadaan bahwa ia adalah seorang penentang aborsi sementara nyawanya terancam kalau ia tidak mengaborsi anak tersebut. Namun ia berdoa dan ia mengambil suatu keputusan bahwa ia akan melahirkan anaknya. Ia berkata bahwa anak itu layak untuk hidup walaupun hidupnya hanya sebentar. Suaminya pasrah dan menerima keputusan tersebut. Akhirnya ketika bayi itu lahir, ibunya meninggal. Pengorbanan si ibu ternyata tidak sia-sia, anak itu ternyata bertahan hidup selama dua minggu dan ketika anak bayi itu meninggal, ia mendonorkan ginjal dan jantungnya untuk dua nyawa bayi lain yang terancam meninggal. Ibu itu mengorbankan dirinya agar bayi tersebut bisa menghidupkan nyawa bayi-bayi lain. Ternyata dalam suatu pengorbanan yang harus kita pilih, Tuhan memiliki rencana-Nya sendiri, hanya tinggal maukah kita menjalaninya, maukah kita mengorbankan harta kita, perasaaan kita, bahkan nyawa kita sekalipun? Untuk sesuatu yang lebih besar. Maka ketika kita dihadapkan kepada pengorbanan, berdoalah kepada Tuhan, apakah yang menjadi kehendak-Nya, seperti ketika Abraham harus mengorbankan anak tercintanya, Ishak. Ketika Abraham pasrah kepada Tuhan dan ia mengorbankan anaknya, Allah memberikan berkat berlimpah-limpah dan berkali-kali lipat kepadanya. Jika Allah melakukan hal yang sama kepada Abraham, maka Ia pun pasti akan melakukan hal yang sama kepada kita, anak-anak-Nya juga. Dalam pengorbanan ada rencana Tuhan yang amat besar. maukah kita berkorban untuk sesuatu yang akan kita dapatkan lebih besar? Kita dipanggil untuk berkorban bagi Tuhan, kita dipanggil untuk mempersembahkan seluruh hidup bagi Kristus. |
Monday, May 23, 2011
BEREKSPRESI VS MENJADI SESUATU
M1 : MENERIMA FIRMAN
Bacalah Efesus 3:8; Kolose 1:26-27 dengan hati yang haus sambil berdoa agar Tuhan memberikan pengertian dalam renungan hari ini.
M2 : MERENUNGKAN FIRMAN
Bacalah Efesus 3:8; Kolose 1:26-27 dengan teliti dan jawablah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Hal apakah tentang Kristus yang Paulus ingin beritakan kepada orang-orang bukan Yahudi? (Efesus 3:8)
Bacalah Efesus 3:8; Kolose 1:26-27 dengan teliti dan jawablah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Hal apakah tentang Kristus yang Paulus ingin beritakan kepada orang-orang bukan Yahudi? (Efesus 3:8)
Berita Baik tentang berkat-berkat yang tidak terhingga daripada Kristus
2.Apakah isi rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad itu? (Kolose 1:26-27)
Kristus tinggal dalam diri kamu, dan hal ini bererti bahawa saya akan ikut menikmati kemuliaan Allah.
Hidup sejati adalah hidup yang mengekspresikan Kristus yang begitu kaya dan mulia di dalam kita. Apabila kita mengerti rahasia kehidupan ini, maka hidup kita akan merasa sangat puas, berharga, dan berbahagia. Mengapa? Karena kita tahu bahwa di dalam diri kita terdapat kekayaan Kristus yang tidak terduga itu. Kita juga menyadari bahwa hidup kita sangat mulia karena Kristus yang berada di tengah-tengah kita, itulah pengharapan akan kemuliaan kita.
Bila kita telah menemukan kemuliaan, maka kita merasa berharga dan tidak mudah tertolak. Kita mempunyai gambar diri yang sehat. Namun, apabila kita tidak menyadari bahwa Kristus yang di dalam kita itu adalah kemuliaan kita, maka kita pasti akan mencoba mencari sesuatu kemuliaan yang lain sebagai dasar keberhargaan kita. Kita merasa kalau sudah mempunyai kemuliaan tertentu, maka kita tidak lagi tertolak. Akibatnya, kitapun mencoba menjadi sesuatu atau seseorang sebagai identitas kita: penampilan, prestige, prestasi, menjadi seperti idola kita, gelar, posisi, kekayaan, harta, posisi, apa kata orang, dan sebagainya.
Bila kita telah menemukan kemuliaan, maka kita merasa berharga dan tidak mudah tertolak. Kita mempunyai gambar diri yang sehat. Namun, apabila kita tidak menyadari bahwa Kristus yang di dalam kita itu adalah kemuliaan kita, maka kita pasti akan mencoba mencari sesuatu kemuliaan yang lain sebagai dasar keberhargaan kita. Kita merasa kalau sudah mempunyai kemuliaan tertentu, maka kita tidak lagi tertolak. Akibatnya, kitapun mencoba menjadi sesuatu atau seseorang sebagai identitas kita: penampilan, prestige, prestasi, menjadi seperti idola kita, gelar, posisi, kekayaan, harta, posisi, apa kata orang, dan sebagainya.
Semakin kita menjadi sesuatu atau seseorang, semakin kita memiliki rasa aman yang palsu. Kita tahu bahwa dasar identitas kita tidaklah bersifat kekal, karena itu identitas kita naik turun seiring dengan perubahan dasarnya. Seharusnya kita tidak mencoba menjadi sesuatu atau seseorang, tetapi mengekspresikan seseorang.
Tuesday, May 3, 2011
Intipati Firman by Karl Hanz Nichol
Namun apa yang berlaku? Sewaktu Yesus Ditangkap dan dihakimi oleh para imam, Petrus juga ada di tempat itu menyaksikan Yesus dihakimi, namun salah seorang pengunjung terlihat akan Petrus dan berteriak.. "Inilah Murid yg selalu mengikuti Yesus..." SAAT itulah Petrus menyangkal Yesus 3 kali, selepas ayam jantan berkokok 3 kali dia teringat akan apa yang pernah dibicarakan oleh Yesus kepadanya. Petrus kemudian menangis. Saya berhenti membaca di ayat tersebut. Pada saat inilah satu suara halus berbicara dengan lembut tetapi tegas;
"MENYESAL...."
Saat kita menyesal semua telah terlambat, baru teringat akan pesan teman yang pernah menegur namun buat endah tak endah dan buat tidak tahu secara kasar bahasanya "buat bodo". Apa yang mahu saya kongsikan adalah; Setiap tindakan atau perkara yg dilakukan biarlah didasari oleh firman Tuhan bukan dengan pemikiran sendiri. Majoriti INTIPATI Firman Tuhan adalah berkenaan PERTOBATAN. Dalam firman-Nya telah tertulis JANGAN lakukan ini, JANGAN lakukan itu, supaya pada suatu masa nati kita tidak terbinasa. Setiap apa yang difirmankan oleh Tuhan semuanya benar kerana Dia adalah kebenaran. Ternyata Perkataan JANGAN ini bersangkut dengan teguran dan setiap teguran ini telah ditunjukkan juga akibatnya.
Namun ada di antara kita tahu tetapi diabaikan tanpa disedari tindakan kita tadi adalah sama seperti Petrus dengan yakin mengatakan dia tidak akan menyangkal Yesus yang akhirnya akan membawa kepada penyesalan. Saat inilah Setan dan Iblis mudah bekerja, Ia menghasut sehingga kita jatuh ke dalam api neraka. Apa kaitan penyesalan dengan Setan: Kisah Yudas menggantung dirinya, MENYESAL kerana mengkhianati Yesus. Sebelum menggantung dirinya Setan dan Iblis telah bekerja dengan menghasut pemikiran Yudas yang akhirnya membawa kepada kematian. Setan adalah makhluk dari neraka yang dipertanggungjawabkan untuk menyesatkan manusia. Ia menggunakan apa sahaja peluang untuk membawa kita ke dalam lubuk dosa dan akhirnya jatuh ke dalam api neraka.
Saudara sekalian, pengajaran dan tauladan...... Rajin2lah membaca Firman Tuhan dan Amalkan apa tertulis di dalamnya, Ambil berat akan teguran-Nya. Ganjaran akan datang tanpa kita sedari, Kerana Tuhan punya rencana bagi setiap anak2-Nya. GOD BLESS ALL!!
Hari ini saya balik Sabah, Tuhan sdh mendahului perjalanan ku...
Pelayanan Mission Trip harus saya lakukan bersama-sama dengan Tuhan..
Engkau tahu Tuhan bahawa pergumulan yang saya hadapi terlalu berat ya Bapa..
Setiap orang pasti ada pergumulan yang tersndiri....
Tuhan saya memerlukan anugerah-Mu utk saya lepas daripada godaan ini...
Hal yang saya tidak mahu lakukan, itulah saya buat...
Begitu ku sakiti hati-Mu..
Berikan aku anugerah utk lepas dr semua ini Tuhan....
Subscribe to:
Posts (Atom)